Seperti senja yang biasanya aku pulang Ndu, diwaktu2 yang selalu sempit. Akan kubakarkan dupa, sakadar mengharumkan sudut hatimu, yang kutahu begitu lama menunggu. Aku akan pulang Ndu, kau tunggulah lagi seperti magrib yang biasa, sambil kau basuh muka dan tanganmu. Nanti aku di doamu, Ndu! Di wirid2 panjangmu, di witir2 malammu. Kan kudengar lantunan merdu alif lam mim didekatmu, disisimu, nanti....nanti saat aku kembali, Ndu. Jadi jangan lagi pergi ke stasiun2 ke terminal2 ke bandara2 ke ujung2 jalan ke simpang2 besar ke tepi2 pelabuhan. Tetaplah tinggal dan lanjutkan saja rajutan mimpimu, karena aku yang akan mengetuk pintu dan membukanya, suatu saat nanti, jika resah semakin merah atau waktu semakin biru.
*aku pasti pulang Ndu, seperti senja yang biasanya.
Copyright 2010 Pena Biru
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All
0 komentar:
Posting Komentar