Apa warna pilu yang kau lukis di atas ngarai itu laki-laki hujanku?
Ada petang yang kau sibakkan dari ujung matamu lalu tersenyum
"Pelangi"
"Indah" gumanku
"Maukah kau lukis pula di tubuhku?"
Hanya sebuah senyum simpul lalu hening
Pun ketika aku merajuk menggelayut manja pada dingin tubuhmu
"Perempuan sepiku, seindah apa pun warna pilu, ia tak akan jadi senyummu"
Solo-21032014
Copyright 2010 Pena Biru
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All
0 komentar:
Posting Komentar