Aku datang perempuanku
Mengetuk pintu yang terlanjur kerontang
Berharap di dalamnya masih ada
Sisa oase yang kutinggalkan
Aku pulang perempuanku
Membawa sejuk dari ngarai jauh
Memikul tetes air
Tak banyak memang
Tapi lebih dari cukup membasahi oasemu
Semusim nanti
Aku kembali, menyeret rindu yang terus bertumbuh
Hingga tercecer di setiap kota yang kusinggahi
Lalu dipungut pedagang asongan, anak sekolahan, sepasang tua, eksekutif muda, ibu rumah tangga, mahasiswa, seorang pemuda, pengamen jalanan, penjual makanan, pasangan muda, pengemis buta, ah tak mampu kuhitung lagi
Kini di depan pintu kerontangmu perempuanku
Kujatuhkan seluruh diriku
Menjawab semua doamu
Mungkin tak akan lama, sebelum aku berlalu
Lagi-lagi meninggalkanmu sendiri
Aku berharap kau adalah mendung
Yang akan membawaku kemanapun kau mau
#laki2hujan_dan_perempuansepi
D'bayank
Rantau prapat 14122015
Copyright 2010 Pena Biru
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All
0 komentar:
Posting Komentar