Wejangan

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in:

Dawakno ususmu nduk cah ayu, wong wedok kui kuat ing pundake, jembar ing atine, kabeh obat penyakit ono ing tangane, kabeh donga ijabah ing lambene, nanging 1, suargo ono ing lilo legowone bojone

Read more

Surat senja

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

Seperti senja yang biasanya aku pulang Ndu, diwaktu2 yang selalu sempit. Akan kubakarkan dupa, sakadar mengharumkan sudut hatimu, yang kutahu begitu lama menunggu. Aku akan pulang Ndu, kau tunggulah lagi seperti magrib yang biasa, sambil kau basuh muka dan tanganmu. Nanti aku di doamu, Ndu! Di wirid2 panjangmu, di witir2 malammu. Kan kudengar lantunan merdu alif lam mim didekatmu, disisimu, nanti....nanti saat aku kembali, Ndu. Jadi jangan lagi pergi ke stasiun2 ke terminal2 ke bandara2 ke ujung2 jalan ke simpang2 besar ke tepi2 pelabuhan. Tetaplah tinggal dan lanjutkan saja rajutan mimpimu, karena aku yang akan mengetuk pintu dan membukanya, suatu saat nanti, jika resah semakin merah atau waktu semakin biru.
*aku pasti pulang Ndu, seperti senja yang biasanya.

Read more

Sajak senja

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: ,

Kutulis sajak ini di suatu senja yang basah
Di bangku bambu yang menyimpan resah
Di langit senja semakin jingga
Semakin luka
Lalu angin menjadi semakin dingin
Aku mengutuki waktu yang terlalu cepat berlalu
Kembali terpekur mengulang bait sajak yang tak beraturan
Kata-kata tersapu menghilang
Kucari lagi hasrat yang ikut terbang
Sendiri dan sepi aku coba tulis lagi
Sebuah sajak yang telah mati
Di suatu senja yang basah
Dan rindu yang patah

Dee bayank
Solo 10022017

Read more