Cuap-cuap

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in:

Setelah sekian lama tidak membuka pintu rumah saya di sini, akhirnya bisa ngepost lagi. Sebenarnya bukan nggak lagi nulis, masih sering nulis kok, cuma di publishl di story WA, kalau nggak di FB, sering juga di aplikasi baru namanya yogrt. Sekarang baru belajar main di tumblr 😋, kebanyakan aplikasi kayanya ya 😁😁. Kangen juga sih ngepost di sini, tapi kadang saya nulis langsung di story WA misalnya. Dan kadang g sempet (lebih tepatnya lupa) ngesave buat disimpan di note. Makin ke sini juga makin jarang buka blog, maunya sih aktif lagi, yah semoga bisa mulai lagi nulis di sini. Jangan lupa baca terus tulisan-tulisanku 🤭, biar tambah semangat nulis. Kalau mau temenan di tumblr cari aja akun 'dewimardiyana', jalan satu arah. Selalu ditunggu kritik dan sarannya 😊😊.

Read more

Pancaroba

Written by Dewi M. Sebayang 1 komentar Posted in: , , , , , ,

Di sudut senja yang meriah, hujan menari-nari gelisah
Kali ini tak ada jingga, hanya angin, lalu kunang-kunang.
Tanah tak semua basah, hujan undur diri, hanya singgah.
Lalu magrib menjadi seperti biasa, asing dan dingin.
Kukunci pintu
Di dalam kakakku tengah tertawa, jatuh cinta.
Kutengok kembali gerendel pintu, ada puluhan, aku tak kuasa melepas satu-satu.
Ah kakakku sedang bahagia, tapi aku menjadi jijik karenanya.

Dew
Solo, 21102019

Read more

Wejangan

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in:

Dawakno ususmu nduk cah ayu, wong wedok kui kuat ing pundake, jembar ing atine, kabeh obat penyakit ono ing tangane, kabeh donga ijabah ing lambene, nanging 1, suargo ono ing lilo legowone bojone

Read more

Surat senja

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

Seperti senja yang biasanya aku pulang Ndu, diwaktu2 yang selalu sempit. Akan kubakarkan dupa, sakadar mengharumkan sudut hatimu, yang kutahu begitu lama menunggu. Aku akan pulang Ndu, kau tunggulah lagi seperti magrib yang biasa, sambil kau basuh muka dan tanganmu. Nanti aku di doamu, Ndu! Di wirid2 panjangmu, di witir2 malammu. Kan kudengar lantunan merdu alif lam mim didekatmu, disisimu, nanti....nanti saat aku kembali, Ndu. Jadi jangan lagi pergi ke stasiun2 ke terminal2 ke bandara2 ke ujung2 jalan ke simpang2 besar ke tepi2 pelabuhan. Tetaplah tinggal dan lanjutkan saja rajutan mimpimu, karena aku yang akan mengetuk pintu dan membukanya, suatu saat nanti, jika resah semakin merah atau waktu semakin biru.
*aku pasti pulang Ndu, seperti senja yang biasanya.

Read more

Sajak senja

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: ,

Kutulis sajak ini di suatu senja yang basah
Di bangku bambu yang menyimpan resah
Di langit senja semakin jingga
Semakin luka
Lalu angin menjadi semakin dingin
Aku mengutuki waktu yang terlalu cepat berlalu
Kembali terpekur mengulang bait sajak yang tak beraturan
Kata-kata tersapu menghilang
Kucari lagi hasrat yang ikut terbang
Sendiri dan sepi aku coba tulis lagi
Sebuah sajak yang telah mati
Di suatu senja yang basah
Dan rindu yang patah

Dee bayank
Solo 10022017

Read more

Pengakuan

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in:

Terkadang cinta tidak harus ditunjukkan dengan kata-kata yang manis atau tindakan-tindakan romantis, cinta bisa diungkapkan dengan cara yang paling sederhana sekalipun, lewat senyuman atau tatapan mata.
Aku pernah mendengar, bahwa hello akan selalu diakhiri dengan goodbye, juga love you akan berakhir dengan hate you. Tapi aku memilih mengakhirinya dengan mencintaimu, meski dalam dimensi yang berbeda.
Mungkin aku adalah gadis paling ceroboh yang pernah kau temui, wanita terbodoh yang pernah kau kenal, perempuan paling memalukan yang pernah lihat, tapi aku juga seorang yang sangat mencintaimu.
Aku hanya ingin selalu melihat senyummu, ingin menatap matamu untuk menembus hatimu, tapi sudah waktunya mengucapkan goodbye, sudah saatnya mengakhiri kisah yang ganjil ini, aku sudah menyimpan senyummu, abadi dalam ingatanku.

Read more

Pengakuan

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in:

Terkadang cinta tidak harus ditunjukkan dengan kata-kata yang manis atau tindakan-tindakan romantis, cinta bisa diungkapkan dengan cara yang paling sederhana sekalipun, lewat senyuman atau tatapan mata.
Aku pernah mendengar, bahwa hello akan selalu diakhiri dengan goodbye, juga love you akan berakhir dengan hate you. Tapi aku memilih mengakhirinya dengan mencintaimu, meski dalam dimensi yang berbeda.
Mungkin aku adalah gadis paling ceroboh yang pernah kau temui, wanita terbodoh yang pernah kau kenal, perempuan paling memalukan yang pernah lihat, tapi aku juga seorang yang sangat mencintaimu.
Aku hanya ingin selalu melihat senyummu, ingin menatap matamu untuk menembus hatimu, tapi sudah waktunya mengucapkan goodbye, sudah saatnya mengakhiri kisah yang ganjil ini, aku sudah menyimpan senyummu, abadi dalam ingatanku.

Read more