LUBANG DI ATAP RUMAH

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , , ,

di atap rumahku ada lubang
lubang besar hingga kau mampu memasukkan bulan
tapi terlampau kecil untuk menampung semua bintang
di atap rumahku ada lubang besar
hingga ketika hujan aku mampu melihat keajaiban
butir air berpendar bercahaya
di atap rumahku ada lubang
dan semua mengambang melayang
ruangan mendadak gelap
lubang membesar
memakan semuanya

Read more

DI PELATARAN BOULEVARD

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

di pelataran boulevard
ada rintik yang menggelitik
sebuah harmoni masa lalu
di antara kayuhan pedal2 sepeda
ada uap yang mengepul
menghangatkan waktu yang beku
kususun piring2 kotor penuh cerita
kisah peri2 cinta yang menghilangkan logika
-apakah aku terlihat bodoh saat itu?-
di pelataran boulevard
ada rintik yang mengoyak
-betapa ingin kudekap kau saat itu-

Read more

KETIKA ANGSANA TERJATUH

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

hujan luruhkan angsana di pangkuan
terlalu lama aku menahannya dalam dekapan
biarkan angin menerbangkannya ke tanah basah
yang menjadi takdirnya
hujan luruhkan pula harapanku padanya
akan kutunggu angasana lain mekar
pada hujan yang akan datang

Read more

PAGI SENJA

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

ini pagi mengelabui senja
sayup dan samar aku mendengar debar lama
di sepanjang jalan yang dihujani kuningnya bunga angsana
aku memiliki cerita di sana
sebuah getar masa lalu yang sengaja kutitipkan pada bangku-bangku kayu
dan kini aku dihujani rindu pada pagi yang seperti senja

Read more

ABADI

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

kugigiti waktu berharap menemukan kerenyahan di situ
tapi pikiranku terlampau lapar
dan hatiku mulai menggelepar
satu per satu kujilat sisa masa lalu
memunguti remah resah
aku tak bisa moksa.....
abadi terbakar ilusi........
-mumi-

Read more

KETIKA.....

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

sejurus lalu rindu datang tanpa malu-malu
membongkar isi hatiku seperti mencari sesuatu
di sudut waktu aku hanya memandang beku
tak mampu melakukan apa pun
tak kutangkap maksud rindu
mengobrak abrik isi hatiku lalu berlalu
ingin ku maki dia yang tak pernah mau tahu
betapa repotnya membereskan semua masa lalu itu

Read more

PADA STASIUN TERAKHIR

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , , , ,

kujemput rindu pada dingin di stasiun terakhir
saat gerimis menggenggam erat enggan tertepis
pada bangku berkarat yang menghangat dipeluki napas2 berat
kugelitik memori memercik-tak pernah mampu kuhindari-
saat2 seperti ini
dengan secangkir kopi
kuurungkan niat untuk kembali
kugadaikan sejumput mimpi
kubeli karcis dan kembali menanti
kereta yang akan membawaku
ke stasiun masa lalu

Read more

CATATAN HARIAN SEORANG GILA

Written by Dewi M. Sebayang 0 komentar Posted in: , ,

Mungkin saya bukan manusia yang hidup bergelimang kebahagiaan, seperti manusia normal lainnya saya juga memiliki banyak masalah yang kadang datang bersamaan atau berurutan hanya saja saya terlalu gila untuk menyikapi permasalahan2 tersebut dengan ratapan dan tangisan setiap waktu setiap saat, saya cukup gila untuk lari dari semua masalah tersebut jadi seperti orang gila pada umumnya saya cukup tersenyum dan tertawa dan menjalani semua dengan biasa saja, buat saya jalan keluar dan penyelesaian hanya bisa tampak ketika kita tenang dan berpikir sederhana, semua karena saya yakin Dia yang memberi masalah pasti memberikan pula jalan keluarnya....intine santae ae berow hahahaha

~De 250114

Read more

Sebenarnya aku berharap dapat mencintaimu seperti aku yang biasa, sebagaimana seorang yang gila, tapi sungguh mencintaimu justru mengembalikan kewarasanku pada level yang sewaras-warasnya. Ada beribu alasan yang harus dipertimbangkan ketika menjadi waras, ada banyak hal yang harus dipikirkan sebagai seorang yang waras, ada berjuta keadaan yang tak mungkin diterjang otak yang waras. Menghadapimu merupakan cobaan yang begitu berat menguji konsistensiku pada kegilaan, dan mencintaimu dalam kewarasan rasanya sungguh menyakitkan.

~De 270114

Read more